SELAMAT BERGABUNG!

aktororchestra.blogspot.com adalah bentuk "pengkhidmatan" A. Bima Sutisna, Agus Nasihin, Yanti Sri Budiarti dan Aktor Band terhadap karya-karya sastra dan musik Indonesia.

Media ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan bermanfaat seputar bahasa dan sastra Indonesia, beragam apresiasi sastra, informasi musik dan lagu, serta mudah-mudahan dapat memotivasi para pelajar, pendidik dan musisi untuk senantiasa berkarya serta tetap menjaga dan meningkatkan kualitas.


Minggu, 17 Mei 2009

BOLEHKAH MERINDU - Buku Kumpulan Sajak Yanti Sri Budiarti


SUNYI MENULIS PUISI
Oleh Agus Nasihin

Need to express ourself in verse is usually an artistic and emosionel need rather than a financial one (children write poems for love alone and many adults do the same) – beauty of nature – long for freedom – worship god, etc. (Teach Yourself Creative Writing – Diane Doubtfire, 1983).

Siapa saja boleh menulis puisi. Yang bukan penyair pun dapat ambil bagian. Puisi hakikatnya milik semua orang. Selama nyawa bersatu dengan raga, manusia pasti punya rasa. Rasa yang menyelinap dalam-dalam meminang kata-kata menggerakkan pena, maka kun fa yakun menjelmalah puisi. Rasa yang menghunjam dibawa oleh pengalaman hidup. Hidup yang pahit adalah sahabat bagi kata-kata adalah sahabat bagi pena sahabat bagi diri yang terluka. Hidup yang sunyi menjelma puisi. Puisi yang diminta untuk bersaksi di hadapan anak-anak didiknya. Puisi yang akan dikenang di usia tuanya.

Tak ada yang melarang untuk merindu. Karena rindu adalah rasa, rindu adalah hidup yang pahit tapi indah. Rindu adalah ada dan tiada. Rindu adalah dekat dan jauh sekaligus.

Di usia yang tak muda lagi, kata orang harus dewasa. Di umur yang tersisa semangat harus makin membara karena perjalanan tak hanya sampai di usia. Di usia yang terus meranggas rindu itu tak boleh sirna. Kita adalah perindu karena Tuhan harus dirindu.

Yanti Sri Budiarti lahir di Karawang 7 Oktober 1967. Menyelesaikan studinya di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI (IKIP) Bandung pada tahun 1990. Semasa kuliah beberapa kali menjuarai lomba baca puisi. Pada saat itu lebih banyak menulis puisi dalam bahasa Sunda. Setelah selama enam tahun menjadi guru di SMAN Jampangkulon, kini menjadi guru di SMAN 15 Bandung.. Beberapa kali mengikuti lomba karya tulis dan menulis di media masa. Karya tulisnya pernah terpilih sebagai Juara 1 Lomba Menulis Antar Guru SMP dan SMA se-Jawa Barat pada tahun 2003 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Bandung. Ketika buku puisi ini terbit penulis sedang mengikuti pendidikan Pasca Sarjana S-2 di UPI yang dibiayai dari kantong sendiri. Kini tinggal di Kampung Cihideung Gudang Lembang bersama suaminya dan tiga orang anaknya.