SELAMAT BERGABUNG!

aktororchestra.blogspot.com adalah bentuk "pengkhidmatan" A. Bima Sutisna, Agus Nasihin, Yanti Sri Budiarti dan Aktor Band terhadap karya-karya sastra dan musik Indonesia.

Media ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan bermanfaat seputar bahasa dan sastra Indonesia, beragam apresiasi sastra, informasi musik dan lagu, serta mudah-mudahan dapat memotivasi para pelajar, pendidik dan musisi untuk senantiasa berkarya serta tetap menjaga dan meningkatkan kualitas.


Minggu, 17 Mei 2009

MUSIKALISASI PUISI - Oleh Agus Nasihin

Bentuk kolaborasi antara seni sastra (puisi) dan seni musik sekurang-kurangnya dapat dibagi ke dalam tiga dikategori.
  1. Pembacaan puisi yang diiringi oleh musik. Puisi dibacakan dengan usaha penafsiran yang tepat sambil diiringi (back sound) musik yang menyesuaikan dengan penafsiran si pembaca.
  2. Musik (lagu) yang syairnya puitis. Beberapa penyanyi (pemusik) menciptakan lagunya dengan mempertimbangkan syair-syair yang puitis. Lagu-lagu Ebiet G. Ade dapat dimasukkan ke dalam kategori ini. Dalam kategori ini penciptaan lagu dan syair dapat bersamaan atau lagu terlebih dahulu baru syairnya diciptakan.
  3. Puisi yang dilantunkan menjadi nyanyian. Dalam kategori ini penciptaan puisi mendahului penciptaan musik. Pemusik menciptakan lagunya berdasarkan pada puisi yang telah tercipta. Yang masuk ke dalam kategori ini, misalnya beberapa lagu Bimbo yang diambil dari puisi Taufiq Ismail, musikalisasi puisi-puisi Sapardi oleh Ari-Reda, musikalisasi puisi oleh Ari KPIN, dan A. Bima Sutisna-Aktor Orchestra.
Semakin hari peminat musikalisasi puisi semakin bertambah. Hal ini dapat dipandang sebagai respons terhadap syair-syair lagu masa kini yang tidak memiliki kedalaman makna dan sangat stereotip (berbicara tentang jatuh cinta, putus cinta, dan perselingkuhan). Puisi biasanya diciptakan berdasarkan hasil perenungan yang mendalam terhadap berbagai aspek persoalan kehidupan. Selain itu, puisi mengandung kekuatan citra dan rima, serta simbol-simbol yang dapat menggugah rasa.

Musikalisasi puisi dibuat dengan maksud agar puisi itu ”menjadi lebih hidup” ketika dikolaborasikan dengan seni musik sehingga diharapkan dapat lebih mendekatkan puisi kepada khalayak yang lebih luas, tidak hanya peminat sastra. Musikalisasi puisi diharapkan dapat memberi penajaman makna yang tersirat ataupun tersurat sehingga dapat membantu masyarakat awam dalam memahami puisi.

Bagaimana memusikkan puisi? Tidak dibenarkan menambah atau mengurangi kata/suku kata dalam puisi yang dipilih dengan alasan apa pun. Pengulangan baris atau bait pada puisi sebagai refrein pada lagu dapat dilakukan untuk menegaskan pesan dalam puisi, tetapi bukan merupakan keharusan.


PENGAJARAN PUISI
Pengajaran apresiasi puisi di sekolah banyak dikeluhkan oleh guru. Faktor penyebabnya bisa datang dari guru itu sendiri, dari siswa, atau dari bahan puisi yang diajarkan. Kegemaran siswa berpuisi akan terbentuk jika situasi dan kondisi belajar puisi yang diikutinya mendukung. Bahan puisi yang menarik minat dan perhatian siswa pun dapat mengkondisikan siswa untuk menyukai apresiasi puisi. Sebuah lagu dapat dianggap sebagai suatu alat dan bahan yang efektif untuk pengajaran apresiasi pusi. Hal ini karena beberapa alasan, antara lain (1) lagu dapat menampilkan fungsi yang berbeda dalam pengajaran apresiasi sastra dalam hal ini apresiasi puisi, (2) lagu dapat memotivasi suatu pendekatan emosional untuk belajar puisi, (4) lewat lagu siswa dapat mengekspresikan sikapnya terhadap apa-apa yang telah dia dengar, dan (5) lagu dapat membantu perkembangan estetis seseorang.

Mengapa puisi dan lagu? Alasannya adalah bahwa puisi dan lagu sangatlah berirama. Puisi dan lagu menawarkan suatu kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, para pembelajar dapat membaca puisi dengan keras atau dapat menyanyikan lagu tanpa ada perasaan bahwa kegiatan pembelajaran itu tidak alamiah. Puisi dan lagu ini memberikan masukan yang sangat berarti bagi para pembelajar sehingga hal ini dapat membedakan dengan bahan pembelajaran yang lain. Setiap orang, khususnya para pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan, memerlukan ”makanan” yang bermutu bagi jiwanya. Musik dan lirik lagu merupakan salah satu ”makanan” bagi jiwa. Musik dan lirik lagu yang banyak beredar dan diperdengarkan lebih banyak berupa karya-karya yang stereotype dalam penggunaan kata-katanya dan kurangnya kedalaman makna. Oleh karena itu, agar perkembangan jiwa para pelajar sesuai dengan yang diinginkan, musik dan lirik lagu sebagai salah satu makanan bagi jiwa haruslah merupakan karya-karya yang berkualitas. Salah satu karya yang harus dipertimbangkan untuk memenuhi keperluan tersebut ialah musikalisasi puisi.

Musikalisasi puisi dapat menjadi jembatan bagi kualitas apresiasi musik dan apresiasi puisi. Pada umumnya siswa jarang membaca karya puisi. Dengan banyaknya beredar musikalisasi puisi, secara tidak langsung siswa diharapkan akan tergerak untuk membaca puisi. Akan tetapi, jarang sekali kita temukan album-album musikalisasi puisi yang beredar di masyarakat. Oleh karena itu, kami berusaha untuk mengisi kekosongan tersebut.