SELAMAT BERGABUNG!

aktororchestra.blogspot.com adalah bentuk "pengkhidmatan" A. Bima Sutisna, Agus Nasihin, Yanti Sri Budiarti dan Aktor Band terhadap karya-karya sastra dan musik Indonesia.

Media ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan bermanfaat seputar bahasa dan sastra Indonesia, beragam apresiasi sastra, informasi musik dan lagu, serta mudah-mudahan dapat memotivasi para pelajar, pendidik dan musisi untuk senantiasa berkarya serta tetap menjaga dan meningkatkan kualitas.


Kamis, 23 September 2010

PENGAJIAN PUISI DI MAJELIS SASTRA BANDUNG

Catatan Agus Nasihin:

PUASA-PUISI
"Selamat menunaikan ibadah puisi"
(Joko Pinurbo)

Bunyi Kata:
Adakah hubungan antara puasa dengan puisi? Ada, kata orang yang kreatif mencari alasan. Kedua kata itu hanyaberbeda pada huruf vokalnya (bunyi /a/ dan bunyi /i/). Adanya ciri kesamaanbentuk atau bunyi dalam kata sering dimanfaatkan oleh para penyair atau orator karena enak didengar. Hal itu pula yang menyebabkan Joko Pinurbo menulis kalimat,"Selamat menunaikan ibadah puisi". Permainan bunyi ini pernah menjadi unsur kepuitisan yang utama dalam sastra romantik dan simbolisme (abad ke-18 danke-19) di Eropa Barat. Kata mereka musiklah yang paling utama dalam puisi. Dari masalah bunyi inilah muncul istilah rima, irama, efoni, atau kakafoni. Salah seorang penyaiir Indonesia  yang gemar memanfaatkan persamanaan bunyi ini adalah Sutardji  (baca O,Amuk, Kapak).

Kontemplasi:
Membaca atau menulis puisi dibutuhkan proses perenungan. Mulut, mata, dan telinga lebih banyak kita beri asupan makanan yang tidak bergizi. Ada saatnya panca indera kita dipuasakan (kontemplasi) untuk memberi kesempatan kepada pikiran dan perasaan memproses apa yang telah dialami oleh panca indra kita. Pada bulan puasa kita dianjurkan untuk berkontemplasi yang dikenal dengan istilah i'tikaf.

Bacalah!:
Tidurnya saja pada bulan Ramadan dihitung sebagai ibadah, apalagi jika digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang baik. Salah satu cara untuk mendapat keberkahan ramadan banyak-banyaklah membaca. Banyaknya pengetahuan dan wawasan akan menjadi pemicu dalam mengekspresikan gagasan dan perasaan dalam bentuk puisi. Selain itu, wajib membaca karya-karya puisi para penyair yang sudah teruji sehingga kita dapat belajar mengenal puisi-puisi yang bermutu.

Bicara efektif:
Berpuasa merupakan cara untuk melatih mulut kita agar tidak berbicara sembarangan. Prinsipnya, "Jika tidak mampu berbicara yang bermanfaat, diamlah!". Menulis puisi merupakan proses memeras inti sari kata sehingga menjadi ungkapan yang padat dan bermakna. Berbicara,berdiskusi, dan berkumpul dengan para penyair juga merupakan cara untuk melatihm engungkapkan gagasan dengan bahasa yang sistematis dan untuk menyerap energi kepenyairan.

(Selamat berbuka puisi: Agus Nasihin – ustad puisi)